::.Headline Bottom.::
|
Bobotoh Persib memiliki kekuatan yang
sangat besar. Kadang bobotoh menuntut pemain, kadang mencaci pelatih,
kadang meminta formasi tim begini begitu, kadang menghujat, bahkan yg
paling baru beberapa gelintir kelompok kemarin menuntut mundur sang
manajer. Tapi itu semua cuma kadang-kadang, artinya tidak pasti, tak
selalu. Karena yang PASTI adalah, Bobotoh SELALU MENDUKUNG PERSIB!!!
Semua keluh kesah, caci maki, bahkan tuntutan, itu semua merupakan
ekspresi kecintaan akan prestasi dari tim kebanggaan.
Sponsor banyak berdatangan ke Persib
bukan sekedar karena nama besar yg disandang Persib. tapi justru karena
banyaknya bobotoh loyal yg senantiasa mendukung persib dgn hati, bahkan
sampai mati (kalau yg ini cukup alm. Rangga yang terakhir). Terbukti
banyak pelatih tim lawan yg justru senang dengan atmosfer di kandang
persib, berasa di liga Inggris, katanya. Tak terkecuali coach Rahmad
Darmawan yg ketika melatih timnas sering ingin ‘meminjam Bandung’,
dari mulai ‘meminjam’ bobotoh utk menonton sampai mengajak ujicoba
dengan Persib untuk merasakan asiknya atmosfer riuh rendah nyanyian
bobotoh disepanjang pertandingan yg menjadi uji nyali tersendiri bagi
siapapun tamu yg dijamu Persib. Sayang jadwal ujicobanya seringkali
bentrok.
Tak lain sang arsitek timnas itu
sebetulnya ingin menguji nyali anak asuhnya dibawah tekanan atmosfer
penonton sepakbola ala Bandung, sebuah fanatisme positif yg bisa melatih
mental siapapun yg sedang bermain di lapangan. Bobotoh Persib yg
dikenal loyal mendukung persib membuat rasa tersendiri yg bikin
pertandingan makin seru. Itulah aset terbesar milik Bandung, bahkan Jawa
Barat, komunitas Bobotoh loyal yg selalu setia untuk Persib.
Pada era profesional sekarang ini sudah
sepantasnya bobotoh ini diorganisir dengan baik, diarahkan minat dan
bakatnya untuk mengekspresikan cintanya pada persib. Bisa dgn banyak
cara, mungkin komunitas bobotoh pecinta sepeda yg mendukung persib
dengan slogan Go Green sehingga kelak di stadion parkirnya bebas polusi,
atau pecinta IT yg mendukung dan memajukan situs dan majalah official
persib, atau komunitas sablon yg disalurkan bakatnya membuat merchandise
original Persib. Sehingga bobotoh yg pengangguran pun bisa mendapat
lapangan kerja dari hobinya, dari apa yg dicintainya. Bukankah akan
menyenangkan jika kita melakukan sesuatu yg disukai, dapat duit pula.
walaupun jika sesuatu sudah jadi hobi, masalah materi bukan lagi jadi
ukuran, tapi lebih pada kepuasan batin. Darimana modalnya untuk memulai
semua ini? tentunya jika manajemen PT. PBB yg menaungi Persib bersedia
merangkul komunitas bobotoh, apalagi disokong pendanaan dari sponsor yg
melimpah, memberi modal usaha untuk komunitas bobotoh adalah hal yang
tidak terlalu rumit, apalagi keuntunganya juga akan kembali ke Persib.
Diorganisir bukan berarti digiring dan
dimanfaatkan suaranya untuk kepentingan pribadi, bukan juga untuk
kepentingan politik, karena saya pribadi sangat tidak rela jika suara
bobotoh ternyata digiring ke ranah politik, seperti yg sudah lalu. Sedih
rasanya. Biarkan olahraga ini murni memajukan tindakan fairplay dan
hiburan rakyat, bukan untuk kepentingan lainnya. Harusnya bobotoh dijaga
nama baiknya, untuk juga meningkatkan citra Persib. Dibuang jauh-jauh
dari aroma politik, juga usir rasa dendam dan permusuhan dengan suporter
lainnya, diasah hati dan tindakannya untuk mendukung Persib dengan
positib! Tak perlu ada lagi anarkis, tak ada lagi kekerasan, tak lagi
meresahkan warga, apalagi yang rumahnya dipinggiran rel kereta. Tak
perlu lagi membuat waswas pengendara ber-plat nomor B (padahal tak
sedikit pula urang Bandung aseli anu gaduh plat leter B), dan yg paling
menyedihkan tak usahlah merusak fasilitas umum milik kota Bandung,
katanya cinta Persib Bandung, tapi kadang yg dirusak sepulang dari
stadion (entah karena persibnya kalah atau memang terbawa euphoria)
malah fasilitas umum milik negara, padahal sumber biayanya dari warga
Bandung sendiri, ironis!
Sebagai bobotoh, saya tak ingin citra
Persib rusak cuma karena tindakan penjahat bernama ‘segelintir oknum’.
Sebagai bobotoh saya sangat ingin nama Persib besar, selain karena
prestasi juga karena tindakan bobotohnya yang santun. Di era manajemen
yg profesional sekarang ini saya berharap semoga manajemen tak hanya
merangkul para pemain dan sponsor, tapi juga harus mampu merangkul semua
elemen pendukung Persib, karena Persib tak akan jadi besar tanpa
loyalitas Bobotoh yg selalu setia mendukung. Inilah aset terbesar Persib
yg sepatutnya dijaga dan diorganisir dengan baik.
Bravo Pangeran biru!!!
Penulis adalah karyawan di salahsatu
Instansi di kota Bandung. Penulis tidak tergabung dalam kelompok
suporter manapun. Penulis juga Bobotoh santun yang berharap kelak
orangtua, wanita, dan anak-anak pecinta persib bisa nyaman nonton Persib
langsung dari stadion.
reff by :simaung.com
Tidak ada komentar :