::.Headline Bottom.::
|
Judulnya Mirip-mirip BuggerKill dieh... Ape salah dak dieh (tuk sahabat ane Odieh, bobotoh bandung), Artikel ini ini ditulis oleh kang Gery Hendra Saputra yang saya kutip dari simamaung.com. Kata-katanya siip dech bacakeun we teruss.... Sok... (sorry salah),
Minggu 27 mei 2012 kala harga diri
PERSIB dipertaruhkan di stadion GBK melawan rival “abadi” nya PERSIJA,
mungkin menjadi hari yang paling kelam bagi bobotoh dan dunia
persepakbolaan Indonesia. seorang bobotoh, teman, dan saudara kita
Rangga Cipta Nugraha menghembuskan nafas terakhirnya setelah menjadi
korban sekelompok “oknum” supporter tim tuan rumah, dengan cara yang
mengenaskan.
Ada dua kata yang saya beri tanda kutip,
yang pertama adalah kata “abadi”, mengapa? Karena sebenarnya rival
abadi PERSIB adalah PSMS Medan dan PERSEBAYA Surabaya. sedangkan Persija
disebut rival “abadi” karena konflik kedua supporter yang berbau
kekerasan. Sedangkan kata kedua yang saya beri tanda kutip adalah
“oknum”, mengapa? Karena menurut saya, ketika pihak-pihak yang menjadi
korban dari kedua pihak (entah sudah berapa banyak), termasuk Rangga,
gugur setelah dikeroyok karena diketahui sebagai pendukung PERSIB. Dan
secara tegas saya mengatakan bahwa Rangga bukan korban dari oknum.
Ketika kedua kelompok supporter pernah
menyatakan tidak akan berdamai utnuk menyelesaikan perseteruan
terdahulu, maka tanpa mereka sadari mereka telah menyebarkan virus
kebencian kepada setiap anggotanya. Dan kebencian yang sengaja
diciptakan dan dilestarikan oleh dua kelompok besar supporter masing
masing klub, sehingga menyebabkan banyaknya korban jiwa (termasuk
Rangga), adalah sebuah kesengajaan, bukan ulah sekelompok oknum.
Maaf sebelumnya, perseteruan the
jakmania adalah dengan salah satu kelompok bobotoh, bukan dengan
keseluruhan bobotoh. Tapi tahukah mereka jumlah bobotoh keseluruhan yang
mencapai jutaan orang? Lalu tahukah mereka efek domino dari
perselisihan ini? Salah satunya adalah Lazuardi, tukang ojek yang juga
salah satu dari tiga korban tewas yang dikeroyok karena memakai baju
warna biru. Padahal Lazuardi sendiri bukanlah seorang bobotoh atau
anggota kelompok bobotoh tertentu. Separah itu kah perselisihan ini
sehingga nyawa manusia seakan tak ada artinya.
Saya tidak pernah tahu apa awal mula
permasalahan antara kelompok bobotoh tertentu dan the Jakmania, berapa
orang yang terlibat, dan seberapa parah awal mula masalah tersebut
sehingga berkepanjangan sampai saat ini. Yang saya tahu di setiap
pertandingan, banyak orang mengenakan baju bertuliskan kalimat tidak
pantas bernada menyerang, baik kelompok bobotoh tertentu menyerang the
Jak, maupun sebaliknya. Pun dengan koor nyanyian di stadion yang bernada
menyerang, padahal PERSIB tidak sedang bertanding melawan Persija.
Sadarkah kalian tulisan di baju dan nyanyian kalian didengar oleh anak
anak kecil? Jangan racuni kepolosan mereka dengan kebencian kalian.
Fanatik lah kalian pada PERSIB, bukan fanatik pada kelompok supporter
tertentu, karena kelompok supporter diciptakan pada dasarnya untuk
mendukung PERSIB sepenuhnya. Sadarkah kalian kebencian kalian
mempertaruhkan nyawa manusia?
Saya pribadi memohon dengan sangat bagi
kalian ketua maupun anggota kelompok bobotoh yang berseteru dengan the
Jakmania, hentikanlah semua kebencian dan perselisihan ini. Hargai kami
bobotoh yang benar benar sepenuh hati mendukung Persib, kami memang
bukan salah satu anggota kelompok bobotoh, tapi jiwa kami, raga kami,
dan seluruh hidup kami tulus mendukung dan menjaga harga diri kami di
diri PERSIB BANDUNG. Karena jauh sebelum terbentuk kelompok kelompok
bobotoh, kami bersatu dan terikat dalam satu kata “BOBOTOH”. Tunjukanlah
jati diri orang sunda yang someah, karena apapun, dan dengan siapapun
juga, kita semua masih satu bendera, satu bangsa, INDONESIA.
Hilangkan rasa dendam yang semakin
memupuk rasa kebencian yang tidak akan berujung, kalau bukan kita yang
memulai, siapa lagi?. Jangan lagi kita wariskan kebencian dan
perselisihan pada adik adik, anak anak, dan cucu kita kelak. Jangan lagi
ada Rangga yang lain nya. Tunjukan bahwa BOBOTOH adalah supporter yang
santun dan berpendidikan, mari hadapi kebencian dengan pelukan
persahabatan, insya Alloh apapun tantangan dan hambatan nya, bila niat
kita baik maka akan diridhoi oleh sang pencipta. Semoga, semoga, dan
semoga akhirnya kita semua bisa berteriak mendukung PERSIB dimana saja
dengan rasa aman dan bangga mendukung PERSIB. Jangan sia-siakan
perjuangan Rangga dengan rasa benci, jadikanlah perjuangan Rangga
sebagai hal yang memupuk semangat kita untuk menciptakan perdamaian.
Penulis mempunyai akun twitter @StoryOfGery, bekerja sebagai independent jurnalis dan mempunyai bisnis kecil kecilan.
Tidak ada komentar :