KONTAK SAYA

Email Twitter Facebook

KONTAK SAYA

Email Twitter Facebook

Search

KONTAK SAYA

Email Twitter Facebook

KONTAK SAYA

Email Twitter Facebook

::.Headline Bottom.::

Pesan Wartawan Untuk Fanatisme Bobotoh

Bobotoh bersikaplah teladan, “Nyunda, Nyakola”, bukankah itu yang sering diteriakkan? itulah yang dikatakan editorial untuk Bobotoh Persib.

Kisah ini terjadi selang beberapa menit sebelum insiden yang menimpa pewarta foto sore itu. Babak kedua, para fotografer berjejer tepat di depan Bobotoh Tribun Utara, hal yang tak dapat diduga, salah seorang dari fotografer terkena lemparan Mercon berwarna merah, tepat sekali menggeliat di bawah kaki salah satu kru BOTN. benda itu terlempar berasal dari jajaran Tribun Utara, mengenai kepala seorang fotografer dan nyaris melelehkan seragam tanda pers yang ia kenakan. Pewarta foto itu kesakitan bertekuk di tanah, hingga menarik perhatian pewarta foto lainnya. Marah, jelas, karena insiden itu sangat membahayakan keselamatan kami sebagai pencari berita.


Apa sebenarnya motivasi dibalik tindakan ini? Mengapa harus dilempar? Keraguan mulai muncul, seperti itukah sikap Bobotoh Persib?

Banyak sekali hal yang tak terduga sore itu, mulai dari perkelahian singkat di tribun utara yang berawal dari spanduk kecaman anti damai, pelemparan botol ke lapangan, hingga pelemparan mercon yang mengenai kepala seorang fotografer–dan semuanya itu ulah Bobotoh di tribun Utara.
Dalam tulisan ini, penulis dengan tegas mengajak dan terus mengingatkan agar perilaku Bobotoh dapat terus diperbaiki. Untuk ajakan macam ini apakah penulis terlalu kolot ? Ingat, fanatisme terhadap sepak bola itu menyenangkan–dalam hal yang positif kata ‘menyenangkan’ itu dapat dibenarkan, namun apabila fanatisme tersebut dituangkan dalam hal yang negatif, kata ‘menyenangkan’ dapat berubah menjadi kata ‘menyeramkan’.

Tidakkah terpikir sebagian orang menganggap supporter sepak bola itu menyeramkan? Mungkin apabila perilaku Bobotoh terus menerus seperti ini, supporter sepak bola Bandung akan lebih ditakuti masyarakat dibanding geng motor. Anggaplah, stadion itu rumahmu ketika tim kesayanganmu bertanding. apakah kekesalan harus direalisasikan lewat lemparan? Oh tidak.

Pernahkah terpikir, dedikasi apa yang telah diberikan untuk tim pujaan hati? Ambil saja sikap sederhana yaitu menonton pertandingan dengan nyanyian dan teriakkan, itu saja. Tunjukkan pada tim kebanggaan kita, Persib, bahwa Bobotoh benar-benar “Nyunda, Nyopan dan Nyakola”.

Harapan penulis, mulai musim depan, jangan ada lempar-lemparan lagi. hayu urang robah babarengan, da jelema mah teu aya nu sampurna, tapi kenapa tidak, toh ini juga untuk kebaikan Persib juga, kebanggaan kita semua.

Usung Bobotoh Yang Damai yo....!
Share on :

Tidak ada komentar :

Blog ini saya dedikasikan Untuk sahabat Saya di Bandung Odieh yang pertama kali mengenalkan saya Kepada PERSIB sewaktu saya di Bandung. PERSIB is LEGEND. Salam Friend.....

Radio Streaming

NYIT2 FM
ARDAn BAndung
Amoeba Pangkalpinang