::.Headline Bottom.::
|

BANYAK klub di dunia yang memugar atau membangun stadion agar memiliki kapasitas tempat duduk lebih besar, karena semakin besar kapasitas tempat duduk akan semakin besar pula pendapatan dari tiket penonton.
Seperti halnya klub terkaya di dunia, yaitu Real Madrid (Spanyol). Sebagian besar pendapatannya didapatkan dari tiket penonton. Seperti dilansir pengamat keuangan publik Deloitte, Madrid mempunyai pendapatan bersih hingga 366 juta euro per tahun yang Sebagian besar berasal dari tiket penonton. Dengan kapasitas Stadion Santiago Bernabeu yang mencapai 79.400 tempat duduk, penghasilan dari sektor tiket memang menjanjikan.
Bagaimana dengan Persib? Tiket penonton bisa dijadikan sumber pendapatan bahkan jadi tulang punggung seperti halnya Real Madrid. Mengapa? Karena setiap Persib berlaga di kandang, sudah dipastikan stadion penuh sesak. Persib memiliki puluhan ribu bobotoh.
Namun masalahnya, Persib belum memiliki stadion sendiri. Persib masih menumpang di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung. Jika Persib memiliki stadion sendiri seperti halnya Madrid dengan Santiago Bernabeu, stadion tersebut bisa dijadikan one stop shopping. Stadion bukan hanya tempat menonton para pemain beraksi tetapi juga belanja merchandise, tempat makan, minum, nongkrong, dll.
Ah, rasanya Persib masih terlalu jauh ke arah situ. Lebih baik sekarang memanfaatkan stadion yang ada, yaitu Si Jalak Harupat untuk menggenjot pendapatan Persib dari tiket penonton.
Bagaimana caranya? Kapasitas Stadion Si Jalak Harupat adalah 40.000 tempat duduk. Harga tiket bervariasi mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 50.000. Jika harga tiket dirata-ratakan Rp 12.500, pendapatan kotor dari tiket Rp 500 juta sekali main.
Namun selama ini, pendapatan dari tiket penonton tidak sebesar itu. Penyebabnya karena masih banyak tiket gratis. Untuk itu, sudah saatnya tiket gratis dikurangi bahkan dihapuskan. Dengan begitu, tiket penonton akan menjadi sumber utama pendapatan klub. Pasti bisa!
Tidak ada komentar :