::.Headline Bottom.::
|

Hal itu sesuai dengan prinsip yang dianut PT PBB dalam menjalankan perusahaannya selain good corporate government (GCG) dan non partisan, yakni non rasis.
"Siapapun yang mengungkit lagi masalah kesukuan, kedaerahan, keturunan, artinya menentang perjuangan pendiri bangsa sejak 1908, ideologi bangsa diacak-acak. Persib tidak mau melakukan hal itu," ujarnya.
Farhan mengatakan hal itu kepada wartawan dalam konferensi pers di Kafe Persib, Jalan Sulanjana, Jumat (25/3/2011).
Dijelaskannya, prinsip non SARA yang dianut Persib sesuai dengan apa yang diperjuangkan FIFA sebagai federasi tertinggi sepakbola di dunia.
"Persib ini non SARA. Kenapa? Karena prinsip non rasis adalah salah satu prinsip yang sedang serius dikerjakan FIFA, dan ini terjadi di seluruh dunia," terangnya.
Dijelaskan Farhan, isu SARA yang berhembus, dipandang sangat memprihatinkan. "Selain mengancam konsep NKRI dan kesatuan bangsa, ini juga melanggar apa yang diperjuangkan FIFA. Ini sangat mengkhawatirkan," tegasnya.
Sebelumnya di hadapan wartawan Umuh buka-bukan. Dia mengaku sakit hati karena dipaksa mundur sebagai dirut PT PBB oleh konsorsium yang berada di Jakarta. Umuh merasa pihak konsorsium tak mau Persib diurus oleh orang Bandung. Tak hanya itu, Umuh juga menyoal kepemilikan saham mayoritas yang dimiliki oleh WNI keturunan.
sumber detik.com
Tidak ada komentar :