::.Headline Bottom.::
|
Munculnya dua liga yang dikelola oleh badan hukum yang berbeda, yakni PT LPIS yang baru saja ditunjuk PSSI, serta PT Liga Indonesia (LI) yang diputuskan hak kepengelolaannya oleh PSSI, meski oleh sebagian pihak dianggap kontroversial dan menyalahi aturan, sempat membuat bingung manajemen Maung Bandung.
"Untuk menentukan sikap tersebut kita butuh waktu yang cukup untuk mengkaji hal-hal tertentu yang kita anggap perlu," ujar Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Kuswara S Taryono saat jumpa pers di kantornya, kawasan Arcamanik Kota Bandung, Rabu (2/11/11).
Aspek legalitas kompetisi, menurut Kuswara, menjadi pertimbangan utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). "Termasuk pengkajian yang menyangkut soal dokumen seperti surat pendirian kompetisi, pendirian badan hukum, dan yang lainnya," tuturnya.
Persib memutuskan mengikuti kompetisi IPL karena secara yuridis di bawah PSSI dan dianggap mempunyai masa depan yang bagus. Meski demikian, PT PBB mempunyai catatan penting yang harus dilakukan pihak penyelenggara dalam hal ini induk PSSI, salah satunya dari jumlah klub peserta. PT PBB menginginkan kompetisi IPL nanti hanya diikuti 18 klub.
"Kami pun mendesak PSSI segera menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Sehingga ke depannya, tidak lagi terjadi polemik yang muncul dalam kompetisi. Dan catatan ini, secara lisan sudah kami sampaikan ke PSSI," tegasnya.
Apabila catatan PT PBB tersebut tidak digubris PSSI, seperti menggelar kompetisi dengan jumlah klub lebih dari 18, pihaknya akan mengambil langkah konkret. "Kalau terjadi seperti itu, kami akan mengambil langkah yang sesuai dengan perkembangan nantinya," pungkasnya diplomatis.[yob]
GO |
Tidak ada komentar :