::.Headline Bottom.::
|
Rencana perdamaian antara dua kelompok suporter, pendukung Persib Bandung (Viking) dan pendukung
Persija Jakarta (The Jak), sudah terlihat dari rentetan barang dagangan milik Muhammad Satar (83). Syal
Viking, The Jak dan Bonek dipajang saling berdampingan.
Persija Jakarta (The Jak), sudah terlihat dari rentetan barang dagangan milik Muhammad Satar (83). Syal
Viking, The Jak dan Bonek dipajang saling berdampingan.
Satar berharap, dua kelompok suporter yang sudah lama berseteru itu berdamai. Dia pun sangat mendukung langkah Wali Kota Bandung Dada Rosada yang bersedia menjembatani perdamaian Viking-The Jak, agar
tak lagi menelan korban seperti yang dialami almarhum Rangga Cipta Nugraha.
“Lebih bagus secepatnya ada perdamaian. Dulu kita se- Nusantara bersatu, tidak ada yang lebih menonjolkan kelompoknya paling baik. Satu-satunya tujuan kita adalah ingin Indonesia ini aman tanpa ada
pertikaian,” kata Kakek berusia 67 tahun saat menjajakan dagangannya, Rabu (27/6/2012).
Meski kedua tim acap kali berseteru, dirinya tidak pernah merasa waswas, saat menjajakan barang dagangannya berupa macam-macam syal. Salah satunya syal milik tim Persija dan suporternya The Jak. Baginya, sebagai pedagang hanya sebatas menjajakan barang dagangannya untuk dijual ke masyarakat.
”Alhamdulillah, tidak ada apa-apa selama saya dagang atribut Persija dan Arema. Saya sudah dagang 15 tahun. Kalau untuk atribut Persija dan Arema baru satu tahunan ini. Kalau ada apa-apa, ya saya tinggal melapor saja. Saya hanya jualan. Jangan di bawa-bawa dengan masalah ini. Saya jangan diganggu, masalah bertentangan itu terserah, saya hanya pedagang kecil yang coba bertahan hidup,” tuturnya.
tak lagi menelan korban seperti yang dialami almarhum Rangga Cipta Nugraha.
“Lebih bagus secepatnya ada perdamaian. Dulu kita se- Nusantara bersatu, tidak ada yang lebih menonjolkan kelompoknya paling baik. Satu-satunya tujuan kita adalah ingin Indonesia ini aman tanpa ada
pertikaian,” kata Kakek berusia 67 tahun saat menjajakan dagangannya, Rabu (27/6/2012).
Meski kedua tim acap kali berseteru, dirinya tidak pernah merasa waswas, saat menjajakan barang dagangannya berupa macam-macam syal. Salah satunya syal milik tim Persija dan suporternya The Jak. Baginya, sebagai pedagang hanya sebatas menjajakan barang dagangannya untuk dijual ke masyarakat.
”Alhamdulillah, tidak ada apa-apa selama saya dagang atribut Persija dan Arema. Saya sudah dagang 15 tahun. Kalau untuk atribut Persija dan Arema baru satu tahunan ini. Kalau ada apa-apa, ya saya tinggal melapor saja. Saya hanya jualan. Jangan di bawa-bawa dengan masalah ini. Saya jangan diganggu, masalah bertentangan itu terserah, saya hanya pedagang kecil yang coba bertahan hidup,” tuturnya.
Gua juga dukung pak... Piece All........
reff: Inilah.com
Tidak ada komentar :