::.Headline Bottom.::
|
Nama Persib Bandung yang begitu besar dipastikan menjadi magnet
tersendiri bagi pecinta sepakbola di Indonesia. Pemandangan yang lumrah
ketika Persib bertandang kemanapun bobotoh selalu hadir menyertai
perjuangan skuad Maung Bandung. Begitupun di Kota Palembang, sekumpulan
bobotoh yang tergabung dalam kelompok suporter Viking Palembang setia
kepada sang Pangeran Biru meski jarak memisahkan. Viking Palembang (Vikpal) sendiri berdiri sejak tahun 2006 silam,
Vikpal tetap eksis hingga sekarang. Ketika #BOTN menanyakan kepada Andi
Aventurier yang juga merupakan penasehat Vikpal dan juga salah seorang
pendiri Vikpal tentang alasan mendirikan distrik Viking di Kota Pempek
tersebut, ia menjawab sederhana. Menurutnya siapapun yang berada di
perantauan diapstikan akan rindu kepada suasana kampung halamannya tak
terkecuali dirinya dan rekan-rekannya yang lain.

“Disini banyak orang Sunda, ada yang jadi pejabat, pengusaha bahkan
tukang gorengan. Disini juga ada paguyuban khusus orang Sunda tapi kami
menilai terlalu formal. Yah ambil contoh kalau ada acara kumpulan paguyuban, tengsin dong kalau
hadir pake baju alakadarnya, minimal harus rapih. Ada juga sebagian
bobotoh malu dengan bapak anu karena dia pengusaha, sungkan dengan
bapak itu karena dia seorang pejabat, dan lainya. beda lagi kalau
konteksnya kumpulan bobotoh, semuanya terbawa suasana akrab tanpa rasa
canggung atau minder karena status sosial, lain lagi kalau kita
kumpul-kumpul, kita membicarakan Persib, berbicara ceplas-ceplos pun sangeunahna, benar-benar
lepas. Tanpa disadari secara tidak langsung kalau sudah membicarakan
Persib, bisa terjalin keakraban & silaturahmi antar bobotoh, tah eta kerennya Persib teh,” Jelas Andi.
Efek positif lain menurut Vikpal adalah dengan menunjukkan identitas sebagai bobotoh di lembur batur adalah memperbanyak kenalan yang pada akhirnya bisa menjadi seperti saudara sendiri. “Pakai kaos Persib di lembur batur, tentu terasa beda jikalau dibandingkan pakai kaos Persib di lembur sorangan. ambil contoh kalau di Palembang, ada bobotoh yang pakai kaos Persib, pasti tidak ada rasa sungkan untuk sekedar menanyakan “ti bandung kang!? atau timana kang!? saya ge persib atuh, sami bobotoh” secara tidak langsung pesona Persib memang luar biasa, utk menyambungkan tali silaturahmi, nu tadina teu wawuh, jadi wawuh gara-gara Persib,” Kata Andi lagi.
Andi menceritakan sedikit perjalanan ia dan kawan-kawannya ketika
mendirikan distrik Viking di Palembang, menurutnya saat itu syarat untuk
mendirikan distrik di luar kota adalah minimal memiliki 30 sampai 50
orang anggota. Dengan modal nekat dan percaya diri, Andi membuat pamflet
Vikpal. Caranya dengan menyebar pamflet tersebut dimana-mana seperti di
tempat tukang gorengan, tukang tahu sumedang, tukang batagor, dll.
Ternyata banyak bobotoh yang melihat, dan akhirnya banyak yang tertarik
bergabung, uniknya ternyata ada dari aparat juga, dari Brimob, TNI,
Polisi Militer, yang berminat bergabung ke wadah Viking Palembang.
Sampai pada akhirnya Andi bertemu dengan Deden, seorang Polisi
Militer yang sangat fanatik dalam mendukung Persib. Mulai saat itu
bersama Deden yang sekarang menjadi Ketua Viking Palembang mulai serius
dalam mengelola Vikpal hingga saat ini. Dengan adanya Vikpal mereka
mengharapkan semakin kompak dalam mendukung Persib, silaturahmi sesama
orang Sunda dan tentunya sebagai penghibur untuk menghilangkan rasa
rindu mereka terhadap kampung halaman tanah Pasundan.
kutip : botn.or.id
Tidak ada komentar :